Semarang—Tim Riset Social Humaniora Intensive Program (SHIP) MAN 1 Kudus kembali menorehkan prestasi membanggakan. Dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Lomba Peneliti Belia (LPB) yang digelar oleh Center for Young Scientist (CYS) dan Politeknik Pekerjaan Umum (PU) Semarang pada 19-20 Oktober 2024, tim yang terdiri dari Rahma Wulan Ndari dan Vava Kayla Zahra, siswa kelas XII-12 MAN 1 Kudus, berhasil meraih juara 3 pada kategori bidang sejarah.
Penelitian mereka berjudul “Riwayat Si Hitam Manis: Dinamika CV. Mubarokfood Cipta Delicia sebagai Landmark Kejayaan Industri Jenang di Kudus Tahun 1910-2000-an” mengupas tuntas perjalanan panjang perusahaan jenang legendaris di Kudus, CV. Mubarokfood Cipta Delicia, yang berdiri sejak tahun 1910. Dipimpin oleh H. Mabruri dan Hj. Alawiyah, industri jenang ini awalnya merupakan usaha rumahan dan kini berkembang pesat menjadi ikon industri jenang yang mendunia.
Proses panjang menuju hasil gemilang
Penelitian ini menggali sejarah panjang CV. Mubarokfood Cipta Delicia, yang kini telah memasuki generasi ketiga di bawah pimpinan H. Muhammad Hilmy. Selain menyoroti perkembangan produk dan jumlah produksi dari waktu ke waktu, penelitian ini juga menelusuri bagaimana industri jenang tersebut telah memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat Kudus. Proses penelitian berlangsung sejak Juli hingga Oktober 2024 dengan bimbingan rutin dari para guru pembimbing, Vita Sri Pujiati, S.Pd. dan Nurul Dyah Safitri, S.Pd.
Dalam perjalanannya, tim Wulan-Vava harus melalui tahapan seleksi yang ketat, dimulai dari pengumpulan makalah hingga pameran poster pada tanggal 19 Oktober 2024. Setelah masuk 25 besar, mereka melaju ke tahap presentasi final di hadapan para juri yang merupakan pakar sejarah dan ekonomi. “Bimbingan intensif sangat membantu kami, terutama di masa-masa menjelang final. Kami sempat mengikuti arahan dua kali seminggu dari Bu Vita dan Bu Nurul,” ujar Rahma Wulan Ndari.
Harapan ke depan
Melalui penelitian ini, tim Wulan-Vava berharap sejarah dan peran penting CV. Mubarokfood dapat lebih dikenal oleh generasi muda. “Kami ingin generasi Z, khususnya pelajar di Kudus, lebih mengenal warisan budaya lokal. Kunjungan ke museum Gusjigang dan museum jenang perlu digalakkan untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada generasi selanjutnya,” ungkap Vava Kayla Zahra.
Apresiasi dari Kepala MAN 1 Kudus
Kepala MAN 1 Kudus, Drs. H. Taufik, M.Pd., juga turut memberikan apresiasinya. “Prestasi ini sangat luar biasa. Kami bangga atas dedikasi siswa-siswi kami yang terus berinovasi dan mengeksplorasi sejarah lokal. Semoga penelitian ini dapat terus dikembangkan dan menginspirasi siswa lain untuk ikut melestarikan warisan budaya Kudus,” ucapnya.
Dengan prestasi ini, MAN 1 Kudus kembali membuktikan kemampuannya sebagai madrasah yang unggul di bidang penelitian. Tim SHIP MAN 1 Kudus siap untuk terus berkarya dan menginspirasi generasi muda dalam memahami dan melestarikan sejarah daerah mereka.


