MAN 1 Kudus – Madrasah Aliyah Negeri 1 Kudus menyelenggarakan pendidikan karakter bagi siswa MAN 1 Kudus di Indoor MAN 1 KUDUS pada tanggal 17 – 23 Desember 2022. Tujuan adanya pendidikan karakter bagi siswa untuk membangun jiwa siswa yang tangguh, di mana siswa memiliki akhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong.
Pendidikan Karakter adalah sistem pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada siswa yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai, ‘’tutur Sucipto selaku Waka Kesiswaan.
Adanya pendidikan karakter dikarenakan waktu jeda antara PAS (Penilaian Akhir Semester) agak lama. Waktu jeda ini sangat rawan bagi siswa, karena Madrasah belum libur, sementara KBM semester gasal sudah selesai, sehingga siswa bisa saja izinnya ke orang tua masuk madrasah tetapi tidak sampai ke madrasah dan pulang ke rumah sesuai dengan jadwal biasanya. Hal ini sangat mengkhawatirkan bagi keberadaan siswa, maka MAN 1 Kudus mengambil jalan mengadakan Pendidikan Karakter berupa pengajian kitab di Madrasah.
Dalam kegiatan ini, pemateri diambilkan dari satu Ustadz dari luar guru MAN 1 Kudus dan beberapa Ustadz pengampu Pondok Pesantren Tahfidz Quran dan Riset MAN 1 Kudus. Diantaranya Materi Fikih dengan menggunakan Kitab Safinatun Naja oleh Ustadz Roisul Amiin (Pengasuh Pondok Riset MAN 1 Kudus) dan Ustdaz Imam Fathoni (dari luar guru MAN 1 Kudus). Sedangkan kitab Ahlak, menggunakan Kitab Durrotun Nasihin disampaikan oleh Ustadz H. Abdul Wahid, Ustadz Muh.Abdul Jalal, dan Pengasuh Pondok Tahfidz Nurul Qur’an MAN 1 Kudus KH Manshur, M.Si.
Menurut Bapak Taufik selaku Kepala Madrasah, untuk mencapai tujuan dari pendidikan karakter, maka di dalam diri siswa harus ditanamkan nilai-nilai pembentuk karakter yang bersumber dari Agama. Dalam kegiatan ini menggunakan pengajian kitab Fikih dan Ahklak. Di dalam fikih yang dibahas adalah tentang Thoharoh dan Sholat. Materi dasar yang sangat penting bagi siswa untuk ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Sementara materi akhlak tentang menghormati ibu dan bapak guru.
Diharapkan etelah kegiatan ini, siswa bertambah pengetahuan dan keterampilannya dalam ibadah sehari-hari dan dalam praktik pergaulan di masyarakat, ‘’terangnya.
Secara umum fungsi pendidikan ini adalah untuk membentuk karakter siswa sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh, dan berperilaku baik.
Seperti kita ketahui bahwa proses globalisasi secara terus-menerus akan berdampak pada perubahan karakter masyarakat Indonesia. Kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibat pada perilaku negatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan lain sebagainya, ‘’kata Pak Cipto.